thedatatrust.org – Serangan mematikan terjadi terhadap konvoi Program Pangan Dunia (WFP) yang tengah mengangkut bantuan makanan ke wilayah rawan kelaparan di Sudan. Insiden ini menewaskan lima orang pada Senin (24/6), menurut laporan resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para korban termasuk staf lokal yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan di tengah konflik berkepanjangan yang melanda negara tersebut.
Wilayah Konflik Memperburuk Situasi Kemanusiaan
Serangan terjadi di negara bagian Darfur Utara, sebuah kawasan yang mengalami kekacauan parah sejak pecahnya perang antara militer Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pada April 2023. Konvoi WFP tersebut membawa pasokan penting menuju El Fasher, kota yang saat ini menjadi pusat pengungsian dan krisis kemanusiaan. PBB menyatakan bahwa situasi di Darfur Utara terus memburuk akibat blokade, serangan udara, dan pertempuran darat yang intens.
PBB Kecam Serangan dan Serukan Perlindungan bagi Pekerja Kemanusiaan
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan, Clementine Nkweta-Salami, mengutuk keras serangan tersebut. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan menuntut agar pihak-pihak bersenjata di Sudan segera menghentikan kekerasan terhadap pekerja bantuan. Nkweta-Salami menegaskan bahwa serangan terhadap konvoi kemanusiaan tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengancam keselamatan jutaan warga sipil yang membutuhkan bantuan.
Distribusi Bantuan Terancam Lumpuh Total
WFP menghentikan sementara semua pengiriman bantuan ke daerah konflik setelah insiden ini. Organisasi tersebut menyatakan bahwa keselamatan tim lapangan menjadi prioritas utama. Akibat serangan ini, lebih dari 300.000 orang yang sangat membutuhkan makanan di El Fasher terancam tidak menerima bantuan. WFP memperingatkan bahwa Sudan kini berada di ambang kelaparan massal jika distribusi bantuan tidak segera dipulihkan.
Komunitas Internasional Diminta Bertindak Cepat
PBB mendesak komunitas internasional agar menekan pihak-pihak yang terlibat depo 10k konflik di Sudan untuk menghormati hukum kemanusiaan dan menjamin akses aman bagi bantuan. Krisis yang terus memburuk telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi. Banyak warga sipil, terutama anak-anak, kini menghadapi risiko kelaparan ekstrem jika jalur distribusi tidak segera dibuka kembali. Seruan untuk gencatan senjata semakin mendesak demi menyelamatkan nyawa dan memulihkan stabilitas.